Subscribe to RSS feed

Minggu, 30 Mei 2010

BANGKITNYA ANCAMAN TERORISME

Yogyakarta – Terorisme di Indonesia tidak asing lagi. Jejaring kelompok Jemaah Islamiyah al-Qaedah menggoncang ibu kota. Terorisme adalah kriminal. Apapun motivasinya, dimanapun, kapanpun dan siapaun targetnya.

Berwal 1 Agustus 2000. bom meledak dari mobil yang diparkir di depan kediaman Duta besar Filiphina,Menteng Jakarta. Dua orang tewas. dan 21 orang lainnya luka-luka, termasuk Duta Besar Filipina Leonides T Caday.
Aksi Terorisme berlanjut. 27 Agustus 2000 granat meledak di Kedutaan Besar Malaysia di Kuningan Jakarta. Peristiwa ini tidak memakan korban. 13 September 2000. Bom meledak di gedung Bursa efek Jakarta. Korban 15 orang tewas. Lagi-lagi aksi terorisme. Tanggal 24 Desember 2000 terjadi serangan di gereja-gereja Jakarta dan kota-kota lain. 16 jiwa tewas dan 96 lainnya luka-luka.
Sepanjang tahun aksi terorisme berlanjut. 17 Juli 2009 lalu, aksi terror kembali menyeruak. Kali ini terjadi di JW. Marriott di hotel Ritz –Carlton Jakarta. Bo mini mengakibatkan 9 orang tewas 42 lainnya luka-luka. Bukan hanya itu, peristiwa ini mengakibatkan kedatangan tim sepak bola Manchaster United batal datang ke Indonesia.
Masyarakat Indonesia berharap, bom di hotel Ritz- Carlton Jakarta merupakan aksi teroris yang terakhir. Namun nemarin, Tim densus 88 Mabes Polri berhasil meringkus terroris dalam aksi terror di Bali lalu. Dulmatin. Di Pamulang Tangerang Selatan.
Pemerintah telah berusaha keras untuk mempersempit, mencegah dan menanggulangi aksi terorisme. Dengan membentuk satuan anti terror dari TNI, POLRI , serta lembaga-lembaga non pemerintah. Namun kinerja aparat dinilai lamban dalam mengatasi aksi terror.
Tidak menyerah begitu saja. Indonesia sepakat dalam melawan teroris dibutuhkan kerjasama aparat-aparat dan aparat intelijen serta langkah-langkah komperehensif dan seimbang. Dengan pondasi badan hukum yang kuat ditambah memperluas kerjasama dengan negara-negara maju lainnya.
Yang paling penting adalah melibatkan masyarakat secara luas yang peduli terhadap lingkungan dan memiliki rasa tanggung jawab, kesadaran, nasionalisme, yang tinggi. Walaupun berbeda suku bangsa ddan agama, namun tetap satu kesatuan yang utuh.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar